contoh moderator "mempersilahkan dan menyimpulkan"
Dapat
kita ketahui di zaman yang serba canggih ini, penggunaan Handphone pada seluruh
lapisan masyarakat sudah menjadi kebutuhan primer. Ibarat kata “aku rela mati
tanpa hanphone”. Masyarakat majemuk seperti di Indonesia berlomba-lomba untuk
memiliki handphone paling canggih dan paling mutahir di zaman modern ini.
Apalagi, realitas pasaran telah memperlihatkan bahwa handphone adalah menu
utama dalam segala aktivitas. Kecanggihan Handphone membuat masyarakat terbuai
akan semua fitur yang ada didalamnya. Lalu, mengapa kita seolah-olah terikat
akan benda mutahir ini?. Hal itu, dapat dipastikan karena kita akan galau hidupnya
jika tidak ada handphone didekat kita.
Pernahkah anda merasakannya?.Saya rasa saudara yang telah hadir disini pernah
merasakan apa itu galau?. Sebenarnya galau itu apa?. Hal itulah yang sering
menjadi pertanyaan kita semua. Melihat fenomena yang luar biasa dahsyatnya itu maka
kita mengambil topic Galau Tanpa Handphone. Topik yang benar-benar teruptade
dan terkini dimasyarakat. Tidak lupa kami juga telah mempersiapkan beberapa
Narasumber yang Super-super istimewa yang akan memuaskan hasrat pertanyaan
saudara. Nasumber 1 kita adalah Bapak
Roy . Beliau adalah pakar telematika dan teknologi dan narasumber 2 adalah Ibu Rosa. Beliau
adalah ahli psikologi. Beliau berdua akan membantu kita menguak
tentang kegalauan kita tehadap handphone.
Untuk
memperlancar kegiatan Seminar kali ini, saya PAINEM akan berusaha
memandu acara sampai selesai.Agar diskusi kita berjalan dengan lancar,maka
narasumber kita persilakan untuk memberikan materi dan penjelasannya selama 40
menit. Sedangkan untuk sesi tanya jawaba kita berwaktu selama 10menit. Untuk
mempersingkat waktu langsung saja kepada Narasumber 1 untuk menyampaikan materinya,
kepada Bpk. TUKIMIN saya persilahkan.
Materi 1
Terima
kasih kepada moderator yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan
materi
Handphone
merupakan sebuat alat telekomunikasi yang di genggam. Alat ini dapat membantu
semua hal antara lain telepon, sms, internetan bahkan beli pulsa online. Sebuah
alat yang sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan seseorang dan membantu meringkan
beban hidup kita karena sangat praktis. Sungguh membuat apa yang susah menjadi
mudah dan yang mudah menjadi tambah mudah. Selain itu, handphone yang memiliki
fitur dan keunggulan yang beragam menjadikan kita sangat menyukainya. Karena
manusia kan Identik dengan yang wahh dan mudah. Akan tetapi, suatu kata yang sring
kita lupakan adalah “jajah”. Sebenarnya, selain membuat kita canggih dan
praktis, hp juga telah menjajah kita melalui semua kemudahannya sehingga kita
menjadi malas. Terkadang saya heran akan
anak muda sekarang yang selalu mengatakan aku galau tanpa handphone”Kata Bpk TUKIMIN”. Saya melihat fenomena ketergantungan alat komunikasi dalam fakta
tersebut. Seolah-olah mereka tidak akan bahagia jika tidak ada/tidak punya
handphone. Sungguh ironis dan memerlukan perhatian berlebih untuk menyelesaikan
fenomena ini. Handphone yang sejtinya benda mati malah menjadi barang yang
super-duper istimewa menurut mereka. Terkadang ada yang rela untuk tidak makan
hanya untuk membeli pulsa. Handphone memang selalu update dan semakin lama
semakin canggih. Akan tetapi, masyarakat seharus dapat menyikapi mana yang
lebih penting. Karena tidak bias menggolongkan kebutuhan akan membawa kebuntuan
perekonomian. Itu saja yang dapat saya sampaikan dan terima kasih.
Moderator;
Terimakasih
kepada bapak TUKIMIN yang telah menyampaikan materi. Jadi, dari apa yang diutarakan
oleh Bapak TUKIMIN, kita dapat mengetahui bahwa kepraktisan dan kemudahan handphone
ternyata memperdaya dan menjadikan malas walaupun tujuan adanya handphone untuk
mempermudah segala sesuatu. Tetapi, kenyataannya adalah seperti yang diutarakan
oleh Bapak TUKIMIN tadi.
Selanjutnya
kepada Ibu rossa sebagai narasumber 2, saya persilahkan
Materi 2,
Terima
kasih kepada moderator yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan
materi
Menyambung
pembicaraan Bapak TUKIMIN tadi, saya sebagai narasumber kedua akan melihat topic
galau tanpa handphone dari perspektif psikologi. Sebenarnya, galau merupakan
suatu perasaan bimbang dan ragu. Galau biasanya terjadi karena ada yang membuat
kita ragu untuk melakukan Sesuatu yang diakibatkan sesuatu yang lain.
Handphonekan alat komunikasi antara satu orang dengan orang yang yang lain.
Sehingga, kita selalu merasa ada bersama orang yang kita ajak komunikasi.
Kemungkinan seseorang yang galau tanpa hanphone itu mengalami suatu ketakutan
jika nantinya dia tanpa handphone maka ia tidak akan berkomunikasi. Dia takut
merasa sendiri, nanti dicuekin atau tidak diterima di lingkungannya. Psikis
seseorang yang seperti ini akan menyebabkan dia lebih cepat galau daripada
psikis yang no problem tanpa handphone. Apalagi, di iklan di tv-tv sering
memperlihatkan bahwa ada asumsi orang tidak punya handphone menjadikan dia
tidak gaul, ndeso dan kamseupay dll. Dari sinilah perasaan kegalauan itu muncul
ketika dia tanpa handphone. Sebenarnya galau itu itu muncul karena dia didesak
untuk galau jika tidak punya handphone. Tekanan dan deskriminatif tentang
handphone membuat dia galau. Jadi, galau atau tidaknya seseorangnya yang tanpa
handphone tergantung psikis mereka masing-masing
Moderator
Terima
kasih kepada Ibu RAMINAH yang telah menyampaikan materi dengan sangat brillian dengan semua pendapat dan
tinjauan publiknya. Jadi, galau atau tidaknya kita jika tanpa handphone itu
selain factor individu tetapi juga dipengaruhi factor lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar